Pages

Selasa, 29 Mei 2012

definisi statistika

A.   Pengertian Statistik Dan Statistika
Pada  umumnya  orang  tidak  membedakan  antara  statistika  dan  statistika.  Kata  statistik berasal  dari  kata  Latin  yaitu  status  yang  berarti  "negara"  (dalam  bahasa  Inggris  adalah state). Pada awalnya kata statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan   oleh   negara   dan   berguna   bagi   negara   (Anto   Dajan,   Pengantar   Metode Statistik). Misal keterangan mengenai jumlah keluarga    penduduk suatu negara, keterangan   mengenai   usia   penduduk   suatu   negara,   keterangan,   mengenai   pekerjaan penduduk suatu negara dan sebagainya. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa pengertian statistik merupakan suatu kumpulan angka-angka. Misalnya statistik kelahiran, statitik hasil pertanian, statistik penduduk dan sebagainya.
Agar pengertian statistik sebagai kumpulan angka-angka, tidak mengaburkan perbedaan pengertian antara kumpulan angka-angka dengan  metode  sehingga  kumpulan  angka tersebut "berbicara". Dalam arti  kumpulan angka tersebut   disajikan  dalam   bentuk tabel/diagram,      selanjutnya dianalisa   dan ditarik kesimpulan. Ini semua ternyata merupakan   pengetahuan   tersendiri   yang   disebut   statistika.   Jadi   pengertian   statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, penyajian, pengolahan, analisis data serta penarikan kesimpulan.
Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi dua yaitu:
1.      Statistika   deskriptif   (perian)   mempunyai   tujuan   untuk   mendeskripsikan  atau Memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana        adanya tanpa   menarik kesimpulan  atau generalisasi.  Dalam statistika  deskriptif ini dikemukakan cara-cara penyajian  data  dalam  bentuk  tabel  maupun  diagram,  penentuan  rata-rata  (mean), modus, median, rentang serta simpangan baku.

2.      Statistika  inferensial  (induktif)  mempunyai  tujuan  untuk  penarikan  kesimpulan. Sebelum  menarik  kesimpulan  dilakukan  suatu  dugaan  yang  dapat  diperoleh  dari statistika deskriptif.


B. Macam-Macam Data
      1.      Pengertian data
Setiap   kegiatan   yang   berkaitan   dengan   statistik,   selalu   berhubungan   dengan  data. Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data  adalah   bentuk   jamak   dari   datum.   Datum   adalah   keterangan   atau informasi yang           diperoleh dari  satu pengamatan sedangkan data adalah segala keterangan  atau  informasi  yang  dapat  memberikan  gambaran  tentang  suatu  keadaan.
Dari  contoh-contoh  yang  telah  diberikan  sebelumnya,  dapat  diperoleh  bahwa  tujuan pengumpulan data adalah:
            a.       untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
            b.      untuk dasar pengambilan keputusan
     2.      Syarat data yang baik
Untuk  memperoleh  kesimpulan  yang  tepat  dan  benar  maka  data  yang  dikumpulkan dalam pengamatan harus nyata dan benar, demikian   sebaliknya. Syarat data yang baik diantaranya adalah
           a.       Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
           b.      Data harus mewakili(representatif)
           c.       Data harus up to date
          d.      Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan

    3.      Pembagian data
Data yang telah dikumpulkan dari suatu observasi disebut data observasi(data)
          a.       Menurut cara memperolehnya data dibagi atas:
1.      Data primer
Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti(suatu organisasi/perusahaan)
Contoh:
Pemerintah melalui Biro  Pusat Statistik  melakukan sensus penduduk tahun1980 untuk memperoleh data penduduk negara Indonesia.
2.      Data sekunder
Data yang dikutip dari sumber lain
Contoh:
Suatu  perusaahan  memperoleh  data  dari laporan yang ada dari Biro Pusat Statistik
        b.      Menurut sifatnya
1.      Data kualitatif
Data yang tidak dalam bentuk angka
Contoh mutu barang di supermarket   “X” bagus atau jelek
2.      Data kuantitatif
Data dalam bentuk angka
Contoh data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD
Terban adalah 8,9,6,7,8,9,…
Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu
a.       Data diskrit
Data   yang dikumpulkan merupakan hasil membilang
Contoh Keluarga pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki
b.      Data kontinu
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran
Contoh berat badan siswa kelas enam 40,5 kg, 45 kg, 37 kg, 35 kg, 39 kg.

Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka. Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilalukan operasi matematik seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1.    Nominal
2.    Ordinal


       Nominal
Data tipe nominal adalah data yang paling ‘rendah’ dalam pengukuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, data tersebut adalah data nominal (data kategori). Misal, proses pendaftaran tempat tinggal 40 responden dalam suatu penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di suatu tempat tertentu (berdasarkan pada KTP), tidak bisa ditempat lain. Misal, Amir berdomisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak tinggal di Yogyakarta, atau punya dua KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nomial karena Amir hanya satu dan satu-satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat tinggal yang ditunjukan dengan KTP.
Data Nominal dalam praktek statistic biasanya akan dijadikan ‘angka’, yaitu proses yang disebut kategorisasi. Misal, dalam pengisian data jenis kelamin lelaki di kategorikan sebagai ‘1′ dan perempuan ‘2′. Kategori inihanya sebagai tanda saja, jadi tidak bisa dilakukan dalam operasi matematika, seperti 1+2 atau 2-1 dan lainnya.
  
Ordinal
Data ordial, seperti pada nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih ‘tinggi’ daripada data nominal. Jika pada data nominal, semua data kategori dianggap sama, pada data ordinal, ada tingkat data. Misal pada data jenis kelamin diatas, lelaki dianggap setara dengan wanita, atau dalam data tempat kelahiran, data Yogyakarta dianggap sama dengan data Solo, Surabya, boyolali daan seterusnya. Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah, missal tentang sikap orang terhadap produk tertentu. Dalam pengukuran sikap konsumen, ada sikap suka dan tidak suka, sangat suka dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan derajatnya, dalam arti suka dianggap lebih tinggi dari tidak suka, namun lebih rendah dari sangat suka dan lainnya. Jadi , di sini ada preferensi atau tingkatan data, yaitu data yang satu status lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain, Namun, data ordinal juga tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti jika tidak suka dikategorikan 1, suka dikategorikan 2, sangat suka dikategorikan 3, tidak bisa dianggap 1 + 2 = 3, atau tidak suka ditambah suka menjadi sangat suka.
Data Kuantitatif (Quantitative Date)
Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam artian sebenarnya. Jadi, beberapa operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Seperti pada data kualitatif, data kuantitatif juga dibagi dua bagian, yaitu:
1.    Data Interval
2.    Data Rasio
Data Interval
Data Interval menempati level pengukuran data lebih tinggi dari data ordinal, karena selai bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dikuantitatifkan. Seperti pengukuran sebuah ruangan pembakaran roti dari PT ENAK. Interval pemperatur ruang tersebut:
Cukup panas jika temperature antara 500C – 800C
Panas jika temperature antara 800C – 1000C
Sangat panas jika temperature antara 1100C – 1400C
Dalam kasus ini temperature dapat dikatakan data interval karena data mempunyai interval (jarak) tertentu yaitu 300C.

Data Rasio
Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantaara jenis data lainnya. Data Rasio adalah data yang bersifat angka dalam artian sesungguhnya.misalnya 23 roti ditambah 3 roti sama dengan 26 roti (operasi penjumlahan)
Jenis – jenis data diatas akan di kupas dengan cukup mendalam karena penerapan dalam statistic akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif, karena bukan data angka dalamarti sesungguhnya, tidak dapat disamakan perlakuannya dengan data kuantitatif. Data nominal dan ordinal bisanya memakai statistic nonparametik, sedangkan data kuantitatif biasanya memakai statistic parametik.

0 komentar:

Posting Komentar